Hari ini aku merasakan sesuatu
yang seolah-olah menampar diriku. Hari
ini, aku baru menyadari satu hal, betapa luar biasanya dia. Aku baru memahami
betapa beratnya amanah-amanah yang diembannya saat ini. Sungguh terlihat jelas
di wajahnya tentang beratnya perjuangannya itu. Suatu hal yang membuatnya luar biasa adalah tidak ada
sedikitpun ia memperlihatkan lelahnya perjuangan ini. Tidak ada sedikitpun
ucapan mengeluh yang keluar dari mulutnya. Tidak ada sedikitpun kata menyerah terlahir
dari bibirnya. Aku seolah-olah ditampar
oleh kehebatannya itu. Aku bahkan merasa sedih, sangat sedih. Aku merasa aku
yang saat ini belum menjadi apa-apa, belum diamanahi sesuatu yang berat, justru
seringkali mengeluh. Aku malu. Aku malu ketika mengingat sosoknya yang berjuang
tanpa menyerah, tanpa mengeluh, seberapapun beratnya tugas dan amanah yang
diembannya.
Dia adalah sosok yang begitu
visioner, sosok yang begitu ingin memberikan kontribusi dan manfaat untuk orang
banyak. Seorang yang berusaha keras agar ketika Sang Pencipta memintanya
kembali, ia telah meninggalkan begitu banyak manfaat. Aku yakin yang membuat
sosok luar biasa sepertinya untuk tetap bertahan di jalan ini adalah Allah.
Mereka yang pantang menyerah ini pasti menjadikan Allah sebagai tujuan utamanya
sehingga tak ada yang diharapkannya kecuali ridho Allah. Mereka tetap semangat
pantang menyerah sebab mereka selalu yakin bahwa setiap kesulitan pasti ada
kemudahan. Karena Allah yang menjanjikan..
Akhirnya, pelajaran berharga yang
dapat kuambil hari ini adalah agar aku selalu mengingat bahwa sebaik-baiknya
manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lain. Dan di dalam
melaksanakan perjuangan ini tidak boleh mengeluh atau berputus asa serta selalu
yakin akan pertolongan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang terus berusaha..
27 April 2014
Suci Wulandari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar