Mahasiswa. Terdapat sebuah gelar ‘maha’ yang
melekat padanya. Menunjukkan bahwa
mahasiswa harus mempunyai pemikiran yang luas tidak hanya untuk mengembangkan
potensi dirinya tapi juga untuk membawa kebaikan di lingkungan sekitarnya.
Mahasiswa yang biasanya diidentikkan dengan “the agent of change” harus mampu
mengemban amanah besar ini. Sebab, siapa lagi yang kelak akan menjadi penerus
bangsa ini kalau bukan mahasiswa ?
Lalu dimanakah para calon pemimpin bangsa (mahasiswa)
seharusnya berada?
Mahasiswa harus berada di...
Di tengah-tengah masyarakat
Setelah melihat gambar-gambar tersebut, apa yang
terlintas di pikiran kita sebagai mahasiswa? Sadar atau tidak mereka juga
bagian dari bangsa ini. Mereka adalah subjek sekaligus objek perubahan. Apa
yang bisa kita lakukan? Apakah kita akan diam saja? Lihat dalam-dalam, lebih
jelas lagi, terlihat di mata mereka bahwa mereka membutuhkan kita. Mereka butuh
perhatian kita. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka,
seperti menghimpun dana dari teman-teman untuk membiayai sekolah anak
yatim/kurang mampu, mengadakan event-event yang terjun langsung ke masyarakat
misal mengadakan pengobatan gratis atau penyuluhan, mengaplikasikan
penelitian-penelitian di sebuah desa yang dapat mengembangkan potensi desa
tersebut, atau sekedar bermain dengan anak-anak mencoba memahami kondisi mereka
dan meluruskan perilaku atau sikap mereka yang salah, atau sekedar mendengarkan
keluhan orang tua mereka terkait masalah yang sedang mereka hadapi. Apapun itu,
mahasiswa harus berada di tengah-tengah masyarakat, karena mereka butuh
kepedulian kita..
Mahasiswa harus berada di...
Di barisan para pejuang
Menurut Study Transparency Internasional, Indonesia menempati peringkat ke 114 “Negara Tak
Korup”. Bukankah ini kondisi yang memprihatinkan?
Apa yang terlintas di pikiran kita mengenai
data-data tersebut? Sebagai mahasiswa itu merupakan bagian dari Pekerjaan Rumah
yang harus kita selesaikan kelak, 10 atau 20 tahun mendatang. Tidak pantas
rasanya jika mahasiswa bersikap acuh atas kondisi ini. Bukankah yang akan duduk
di posisi pemerintahan yang membuat kebijakan-kebijakan adalah kita? Lalu
bagaimana jadinya jika para calon yang akan duduk di kursi tersebut saat ini
hanya berpaku tangan atau bersikap tidak peduli? Mahasiswa harus berada di
barisan para pejuang. Bukan, bukan berjuang untuk kepentingan dirinya, tetapi
berjuang untuk masa depan bangsa ini. Apapun profesi/bidang keahlian kita
kelak, di bidang engineering, kesehatan, politik, atau pendidikan, mahasiswa
harus turut serta dalam barisan perjuangan ini, menuju Bangsa Indonesia yang
lebih maju dan bermatabat..
Mahasiswa harus berada di...
Di jalan yang Allah ridhoi
Di dalam setiap perjuangan yang dilakukan oleh
kita sebagai mahasiswa, baik kuliah, organisasi, kegiatan sosial, penelitian,
dan lainnya harus tetap berada di jalan yang Allah ridhoi. Tampaknya percuma
jika setiap langkah yang kita lakukan tidak menyertakan Allah di dalamnya.
Sebab, setiap perjuangan dan pengorbanan yang kita lakukan adalah untuk meraih
ridho-Nya. Tidaklah ada apa-apanya jika kita hanya mengharapkan pujian atau
sekedar ucapan terima kasih dari manusia karena balasan Allah atas perjuangan
ini adalah suatu kepastian..
19 April 2014
-Suci Wulandari-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar