Senin, 28 April 2014

UpGrading 2 Cendekia Teknika



Pada 26-27 April 2014, Cendekia Teknika UGM mengadakan UpGrading yang ke-2. Aku menjadi salah satu peserta dalam Upgrading kali ini. Aku merasa sangat beruntung sebab masih diberikan kesempatan oleh-Nya untuk ikut UG 2 CT. Banyak sekali hal-hal yang aku dapat dari acara yang berlangsung selama 2 hari itu.
Materi pertama yang diberikan adalah mengenai profesionalitas. Narasumber yang memberikan materi ini adalah sosok hebat bernama Randy Frans Fela Teknik Fisika 2010. Beliau memberikan gambaran kepada kami mengenai profesionalitas dalam organisasi. Terdapat tiga hal utama yang harus selalu diperhatikan dalam organisasi. Tiga hal tersebut adalah Loyal, Komitmen, dan Disiplin. Loyal memiliki hubungan dengan ruang lingkup lain selain ruang lingkup internal. Loyal berarti berusaha memberikan yang terbaik untuk suatu organisasi namun tetap berusaha agar mendapatkan sesuatu dari organisasi tersebut untuk mengembangkan kemampuan diri. Kedua adalah komitmen. Komitmen berkaitan dengan diri sendiri (ruang lingkup internal) sebab komitmen adalah suatu hal yang telah disepakati oleh diri untuk selalu dipertahankan dalam melakukan suatu hal, dalam kasus ini yakni terkait berorganisasi. Artinya, komitmen merupakan suatu yang harus selalu dipegang teguh. Kemudian yang ketiga adalah disiplin. Dalam berorganisasi disiplin merupakan suatu yang sangat penting. Tingkat kedisiplinan seseorang dapat menggambarkan kemampuan orang tersebut dalam memanajemen waktunya. Sebab jika kita berkecimpung dalam dunia organisasi, kemampuan mengatur waktu dengan baik sangatlah diperlukan.
Mengenai profesionalitas, Mas randy menjelaskan bahwa profesional berkaitan dengan sikap selalu bertanggungjawab, mampu memisahkan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan umum, mampu mengoptimalkan perkerjaan, serta dilengkapi dengan kemampuan dalam memanajemen waktu dengan baik. Mas Randy juga menjelaskan perbedaan tentang kekeluargaan dengan profesionalitas. Beliau menjelaskan bahwa profesionalitas adalah sebuah sifat, sedangkan kekeluargaan adalah nuansa yang dibangun. Dan rasa kekeluargaan ini dapat dibangun di luar organisasi.
Oh ya, sebelum menutup materinya, mas Randy memberikan sebuah pertanyaan, yakni “Apa yang membedakan antara ilmu pengetahuan dengan iman?”. Jawabannya adalah iman adalah sesuatu yang tidak boleh dipertanyakan sehingga apabila masih bertanya maka berarti belum beriman, sedangkan ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang perlu dipertanyakan sehingga dalam menuntut ilmu kita wajib bertanya.
Materi kedua, diberikan oleh Aziz Teknik Kimia 2009 mengenai Engineering the Future. Pada materi ini, mas Aziz menjelaskan beberapa hal yang dibutuhkan agar dapat mencapai cita-cita dan impian kita. [1] Selalu berusaha menjadi yang terbaik. [2] Untuk meraih kesuksesan harus diawali dengan mempunyai mimpi yang besar. [3] Jadilah seorang yang spesialis bukan generalis. Artinya kita harus mampu memperdalam suatu ilmu tertentu hingga benar-benar menguasainya. [4] Selalu fokus terhadap tujuan awal.
Selain dua materi yang diberikan, kami juga melaksanakan Forum Group Discussion terkait dengan masalah-masalah yang  berada di desa tempat kami melaksanakan UG saat itu serta solusi dari masalah tersebut. Melalui FGD ini, kami dilatih untuk peka terhadap masalah-masalah yang ada serta mampu berpikir dan bekerjasama untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Diskusi yang berlangsung cukup menarik sebab di akhir diskusi kami menggabungkan ide-ide kami untuk diterapkan di desa ini, dimana 15 tahun mendatang diharapkan kami mampu mewujudkan ide-ide tersebut.
Di hari kedua, kami melaksanakan outbound. Outbound yang dilaksanakan pagi ini berupa permainan atau tantangan yang harus kami lewati. Permaianan-permainan ini dibagi dalam 4 pos. Pos pertama, kami bermain games “Pura-Pura bisu”, yakni kami diminta menebak sepuluh kata yang diperagakan oleh teman kita secara bergantian kemudian menggabungkannya menjadi satu buah kalimat. Lucunya adalah kalimat yang dibuat oleh panitia adalah kalimat yang terdiri dari kata-kata yang sulit diperagakan. Kata-kata tersebut seperti cendekia, teknika, berkarakter, berakhlak, mulia, cerdas. Tentu teman-teman bisa membayangkan bukan bagaimana kami berusaha keras untuk memperagakan kata-kata tersebut? Meskipun games ini tergolong sulit kami tetap bergembira..
Di pos kedua, kami memainkan sebuah permainan bernama Games Oman sebab orang yang mengusulkan games ini bernama Oman. Dalam permainan ini konsentrasi, pendengaran, dan kemampuan mengingat kami diuji. Pada games ini kami diminta mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan panitia berupa gerakan maju, mundur, kanan dan kiri. Yang membuat games ini sulit adalah kata yang menginstruksikan keempat gerakan tersebut dalam setiap round berbeda sehingga kami dituntut untuk konsentrasi, mampu mengingat instruksi yang paling terbaru, serta menjaga kekompakkan dengan teman-teman sekelompok dalam melaksanakan instruksi-instruksi yang diberikan. Meskipun games ini cukup melelahkan kami juga tetap bergembira..
Pada games di pos 3, kami diminta untuk mengasumsikan diri kami sebagai tunanetra, tunarunga, atua tunawicara. Dalam setiap kelompok ditentukan satu orang yang menjadi tunanetra, satu orang untuk menjadi tunawicara, dan sisanya menjadi tunarungu. Dalam games ini, si tunanetra harus mampu menemukan suatu benda yang diletakkan panitia di suatu tempat, sedangkan tugas tunarungu adalah mengarahkan si tunanetra untuk dapat menemukan benda tersebut. Yang membuat seru adalah tunawicara dari masing-masing kelompok bertugas untuk membuat tunanetra kelompok lain tersesat. Pada games kali ini kami dilatih dalam hal kerjasama, kepercayaan, dan kemampuan untuk memimpin diri sendiri.
Pos keempat adalah pos terakhir pada rangkaian outbound ini. Di pos 4, setiap kelompok diberikan sebuah proyek yang harus dicarikan solusinya dengan cara menggambar 2 dimensi komponen-komponen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Proyek-proyek tersebut terkait pengadaan air bersih, penyaluran listrik, serta sistem transportasi di desa tersebut. Selain tugas kelompok-kelompok ini, kami juga diberikan suatu proyek yang dikerjakan gabungan dari tiga kelompok mengenai pembangunan PLTA. Melalui games ini, kami dituntut untuk mampu berpikir kreatif, cepat, dan tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Kegiatan UpGrading ini telah memberikan banyak ilmu dan inspirasi untuk kami agar menjadi manusia yang lebih produktif dan mampu berkontribusi untuk Indonesia. Sebab kita telah sama-sama mengetahui bahwa masalah-masalah yang ada di bumi nusantara ini telah begitu banyak dan orang-orang yang berpotensi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut adalah kita sebagai mahasiswa, para calon pemimpin dan cendekiawan bangsa. Melalui UpGrading ini lagi-lagi kami diingatkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat untuk manusia lain. Dan akhirnya UpGrading ini  ku tutup dengan sebuah doa :
“Ya Allah, jadikanlah kami sebaik-baiknya manusia, yakni dimanapun kami menapakkan langkah ini disanalah kami mampu meninggalkan jejak-jejak manfaat sehingga ketika Engkau meminta kami kembali tiadalah yang kami tinggalkan kecuali manfaat dan kebaikan. Aamiin”
Ahad, 27 April 2014
Suci Wulandari








 

7 komentar:

  1. capek-capek tapi berkesan kan? :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mbaa novi sangaaat berkesan :3 banyak banget ilmu yang kami dapat :D

      Hapus
  2. Balasan
    1. Iyaa dong wen asyik banget... gak ikut yaaa ._.v

      Hapus
  3. Terus semangat menuntut ilmu dan menginspirasi teman temanmu :D

    BalasHapus

"Saya tidak tahu apakah ini adalah langkah terakhir saya."