Pada
26-27 April 2014, Cendekia Teknika UGM mengadakan UpGrading yang ke-2. Aku
menjadi salah satu peserta dalam Upgrading kali ini. Aku merasa sangat
beruntung sebab masih diberikan kesempatan oleh-Nya untuk ikut UG 2 CT. Banyak
sekali hal-hal yang aku dapat dari acara yang berlangsung selama 2 hari itu.
Materi
pertama yang diberikan adalah mengenai profesionalitas. Narasumber yang
memberikan materi ini adalah sosok hebat bernama Randy Frans Fela Teknik Fisika
2010. Beliau memberikan gambaran kepada kami mengenai profesionalitas dalam
organisasi. Terdapat tiga hal utama yang harus selalu diperhatikan dalam
organisasi. Tiga hal tersebut adalah Loyal,
Komitmen, dan Disiplin. Loyal memiliki hubungan dengan ruang lingkup lain selain
ruang lingkup internal. Loyal berarti berusaha memberikan yang terbaik untuk
suatu organisasi namun tetap berusaha agar mendapatkan sesuatu dari organisasi
tersebut untuk mengembangkan kemampuan diri. Kedua adalah komitmen. Komitmen
berkaitan dengan diri sendiri (ruang lingkup internal) sebab komitmen adalah
suatu hal yang telah disepakati oleh diri untuk selalu dipertahankan dalam
melakukan suatu hal, dalam kasus ini yakni terkait berorganisasi. Artinya,
komitmen merupakan suatu yang harus selalu dipegang teguh. Kemudian yang ketiga
adalah disiplin. Dalam berorganisasi disiplin merupakan suatu yang sangat
penting. Tingkat kedisiplinan seseorang dapat menggambarkan kemampuan orang
tersebut dalam memanajemen waktunya. Sebab jika kita berkecimpung dalam dunia
organisasi, kemampuan mengatur waktu dengan baik sangatlah diperlukan.
Mengenai
profesionalitas, Mas randy menjelaskan bahwa profesional berkaitan dengan sikap
selalu bertanggungjawab, mampu memisahkan antara kepentingan pribadi dengan
kepentingan umum, mampu mengoptimalkan perkerjaan, serta dilengkapi dengan
kemampuan dalam memanajemen waktu dengan baik. Mas Randy juga menjelaskan
perbedaan tentang kekeluargaan dengan profesionalitas. Beliau menjelaskan bahwa
profesionalitas adalah sebuah sifat, sedangkan kekeluargaan adalah nuansa yang
dibangun. Dan rasa kekeluargaan ini dapat dibangun di luar organisasi.
Oh ya,
sebelum menutup materinya, mas Randy memberikan sebuah pertanyaan, yakni “Apa
yang membedakan antara ilmu pengetahuan dengan iman?”. Jawabannya adalah iman
adalah sesuatu yang tidak boleh dipertanyakan sehingga apabila masih bertanya
maka berarti belum beriman, sedangkan ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang
perlu dipertanyakan sehingga dalam menuntut ilmu kita wajib bertanya.
Materi
kedua, diberikan oleh Aziz Teknik Kimia 2009 mengenai Engineering the Future.
Pada materi ini, mas Aziz menjelaskan beberapa hal yang dibutuhkan agar dapat
mencapai cita-cita dan impian kita. [1] Selalu berusaha menjadi yang terbaik.
[2] Untuk meraih kesuksesan harus diawali dengan mempunyai mimpi yang besar.
[3] Jadilah seorang yang spesialis bukan generalis. Artinya kita harus mampu
memperdalam suatu ilmu tertentu hingga benar-benar menguasainya. [4] Selalu
fokus terhadap tujuan awal.
Selain
dua materi yang diberikan, kami juga melaksanakan Forum Group Discussion
terkait dengan masalah-masalah yang
berada di desa tempat kami melaksanakan UG saat itu serta solusi dari
masalah tersebut. Melalui FGD ini, kami dilatih untuk peka terhadap
masalah-masalah yang ada serta mampu berpikir dan bekerjasama untuk mencari
solusi dari permasalahan tersebut. Diskusi yang berlangsung cukup menarik sebab
di akhir diskusi kami menggabungkan ide-ide kami untuk diterapkan di desa ini,
dimana 15 tahun mendatang diharapkan kami mampu mewujudkan ide-ide tersebut.
Di hari
kedua, kami melaksanakan outbound. Outbound yang dilaksanakan pagi ini berupa
permainan atau tantangan yang harus kami lewati. Permaianan-permainan ini
dibagi dalam 4 pos. Pos pertama, kami bermain games “Pura-Pura bisu”, yakni
kami diminta menebak sepuluh kata yang diperagakan oleh teman kita secara
bergantian kemudian menggabungkannya menjadi satu buah kalimat. Lucunya adalah
kalimat yang dibuat oleh panitia adalah kalimat yang terdiri dari kata-kata
yang sulit diperagakan. Kata-kata tersebut seperti cendekia, teknika, berkarakter, berakhlak, mulia, cerdas. Tentu
teman-teman bisa membayangkan bukan bagaimana kami berusaha keras untuk
memperagakan kata-kata tersebut? Meskipun games ini tergolong sulit kami tetap
bergembira..
Di pos
kedua, kami memainkan sebuah permainan bernama Games Oman sebab orang yang mengusulkan games ini bernama Oman. Dalam
permainan ini konsentrasi, pendengaran, dan kemampuan mengingat kami diuji.
Pada games ini kami diminta mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan
panitia berupa gerakan maju, mundur, kanan dan kiri. Yang membuat games ini
sulit adalah kata yang menginstruksikan keempat gerakan tersebut dalam setiap
round berbeda sehingga kami dituntut untuk konsentrasi, mampu mengingat
instruksi yang paling terbaru, serta menjaga kekompakkan dengan teman-teman
sekelompok dalam melaksanakan instruksi-instruksi yang diberikan. Meskipun
games ini cukup melelahkan kami juga tetap bergembira..
Pada
games di pos 3, kami diminta untuk mengasumsikan diri kami sebagai tunanetra,
tunarunga, atua tunawicara. Dalam setiap kelompok ditentukan satu orang yang
menjadi tunanetra, satu orang untuk menjadi tunawicara, dan sisanya menjadi
tunarungu. Dalam games ini, si tunanetra harus mampu menemukan suatu benda yang
diletakkan panitia di suatu tempat, sedangkan tugas tunarungu adalah
mengarahkan si tunanetra untuk dapat menemukan benda tersebut. Yang membuat
seru adalah tunawicara dari masing-masing kelompok bertugas untuk membuat
tunanetra kelompok lain tersesat. Pada games kali ini kami dilatih dalam hal
kerjasama, kepercayaan, dan kemampuan untuk memimpin diri sendiri.
Pos
keempat adalah pos terakhir pada rangkaian outbound ini. Di pos 4, setiap
kelompok diberikan sebuah proyek yang harus dicarikan solusinya dengan cara
menggambar 2 dimensi komponen-komponen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proyek tersebut. Proyek-proyek tersebut terkait pengadaan air bersih, penyaluran
listrik, serta sistem transportasi di desa tersebut. Selain tugas
kelompok-kelompok ini, kami juga diberikan suatu proyek yang dikerjakan
gabungan dari tiga kelompok mengenai pembangunan PLTA. Melalui games ini, kami
dituntut untuk mampu berpikir kreatif, cepat, dan tepat untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada.
Kegiatan
UpGrading ini telah memberikan banyak ilmu dan inspirasi untuk kami agar
menjadi manusia yang lebih produktif dan mampu berkontribusi untuk Indonesia.
Sebab kita telah sama-sama mengetahui bahwa masalah-masalah yang ada di bumi
nusantara ini telah begitu banyak dan orang-orang yang berpotensi untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut adalah kita sebagai mahasiswa, para
calon pemimpin dan cendekiawan bangsa. Melalui UpGrading ini lagi-lagi kami
diingatkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat untuk
manusia lain. Dan akhirnya UpGrading ini
ku tutup dengan sebuah doa :
“Ya Allah, jadikanlah kami sebaik-baiknya
manusia, yakni dimanapun kami menapakkan langkah ini disanalah kami mampu
meninggalkan jejak-jejak manfaat sehingga ketika Engkau meminta kami kembali
tiadalah yang kami tinggalkan kecuali manfaat dan kebaikan. Aamiin”
Ahad,
27 April 2014
Suci
Wulandari
capek-capek tapi berkesan kan? :p
BalasHapusIyaa mbaa novi sangaaat berkesan :3 banyak banget ilmu yang kami dapat :D
HapusUyeaa. asik
BalasHapusIyaa dong wen asyik banget... gak ikut yaaa ._.v
HapusTerus semangat menuntut ilmu dan menginspirasi teman temanmu :D
BalasHapusIya mas aamiin :) semangat semangat (9^.^)9
HapusBagus lanjutkan!
BalasHapus