Jumat, 21 Maret 2014

KMT : Salah Satu Inspirasiku




Ketika aku menjadi bagian dari fakultas teknik UGM, aku di perkenalkan dengan sebuah organisasi bernama KMT, Keluarga Muslim Teknik. Wah, organisasi apa itu? Mengapa mereka menamakan organisasi tersebut dengan sebutan “Keluarga”?
Sahabat, setelah aku menjadi bagian dari KMT aku menyadari bahwa nama “Keluarga” yang di jadikan nama organisasi ini, bukanlah sebuah kata yang tanpa arti. Karena “Keluarga” yang di maksud benar-benar aku rasakan ketika menjadi bagian dari mereka. Aku sangat senang mempunyai keluarga yang begitu perhatian, saling mengingatkan, memberi nasehat dalam kebenaran dan kesabaran. Aku banyak belajar dari mereka, tentang sebuah perjuangan, pengorbanan, kesabaran, persahabatan, persaudaraan, kasih sayang, dan juga dakwah yang semua itu mereka lakukan karena Allah. Demi mendapatkan ridho Allah. Tak lupa mereka juga saling menguatkan saudara-saudaranya untuk selalu berada pada jalan ini. Senang sekali berada diantara mereka.. terima kasih Ya Allah Engkau telah mengirimkan orang-orang shalih seperti mereka di dalam hidupku yang telah memberiku banyak inspirasi untuk terus memperbaiki diri.. J

Di tulis saat siang hari
di hari Jumat penuh berkah...
-Suci Wulandari-

Aku dan Tentang Aku...




Sahabat, perkenalkan aku Suci Wulandari. Wanita yang terlahir sebagai seorang muslimah. Alhamdulillah.. Aku sangat bersyukur Allah menjadikanku sebagai seorang muslim. Karena ini adalah nikmat yang tak terkira. Merasakan nikmat dan bahagianya menjadi seorang muslim. Bahagia merasakan indahnya agama ini...
Ya, aku, Suci, seorang muslimah, mahasiswa teknik Universitas Gadjah Mada. Aku adalah seorang yang ceria, suka berbicara, manja, kadang kekanak-kanakan. Walaupun di saat menghadapi suatu persoalan aku akan menjadi seorang yang serius. Aku senang membaca, menulis, dan bersepeda. Ya, sepeda menjadi kendaraan sehari-hari yang menemaniku menjalani pergi-pulang ke kampus. Oya! Aku termasuk orang yang rajin dan disiplin. Aku senang mencatat karena aku termasuk orang yang mudah lupa. Aku juga selalu membuat jadwal harian, apa saja yang harus aku lakukan hari ini, aku harus bertemu siapa, semua ku catat. Lagi-lagi supaya aku tidak lupa. Aku juga suka kebersihan. Aku tidak mau meninggalkan kamar kos ku dalam keadaan berantakan ketika berangkat kuliah. Kamar harus sudah dalam keadaan bersih dan tertata rapih. Ya aku rasa itu merupakan hal yang penting karena kelak kita akan menjadi seorang istri sekaligus ibu, mengurus rumah tangga dan lainnya. Jadi, menjaga kebersihan dan kerapihan menjadi hal yang sangat penting.
Namun, di satu sisi aku punya banyak kekurangan. Aku termasuk orang yang mudah tersinggung dan sakit hati. Walau kadang rasa sakit hati itu menjadi motivasiku untuk memperbaiki diri. Aku juga suka panik ketika menghadapi masalah. Rasa khawatir dan cemas yang muncul terkadang berlebihan. Selain itu, aku juga termasuk orang yang tidak dapat menyembunyikan apa yang sedang aku rasakan. Jadi, kalau aku sedang ada masalah atau sedang sedih, maka akan sangat mudah sekali terbaca dari wajah dan sikapku. Tentu, aku harus belajar sedikit demi sedikit untuk menata hati agar apapun yang terjadi aku akan tetap terlihat sebagai Suci yang ceria.
Sahabat, ya inilah aku. Suci. Seorang yang terus berusaha untuk memperbaiki diri. Bertekad untuk menjadi seorang yang dapat meninggalkan jejak-jejak menfaat. Berjuang yang terbaik untuk menuju-Nya J

Di tulis saat siang hari
di hari Jumat penuh berkah...
-Suci Wulandari-




Senin, 17 Maret 2014

Inilah Kami Cendekia Teknika :)



Entah mengapa ada rasa bahagia melihat foto ini...
Semangat menuju pribadi cendekia keluargaku...
Semangat karena Allah :)


Karena Dunia Butuh Para Cendekia...



Sebuah persembahan kecil untuk keluargaku
Keluarga Cendekia Teknika...
Semangat menuju pribadi yang Cendekia :)





Karena Dunia Butuh Para Cendekia...

Ketika mendengar sebuah kata “Cendekia” mungkin yang langsung terbesit di pikiran kita adalah sosok orang-orang yang cerdas. Hmm tapi tunggu sebentar sahabat, aku rasa definisi itu kurang tepat. Karena “Cendekia” adalah sebuah kata yang tak hanya mengungkapkan sebuah “kecerdasan” tapi juga sebuah “kepedulian”.
Sahabat, cobalah kita tengok sebentar, di sekeliling kita, di kanan kiri kita berapa banyak orang-orang yang cerdas? Berapa banyak orang-orang yang sangat pintar? Tetapi, mari kita tengok lebih dalam. Berapa banyak orang-orang yang cerdas dan pintar itu dapat memberi manfaat kepada sekelilingnya? Atau malah mereka sibuk dengan dirinya sendiri tak peduli apapun yang terjadi di depan, kanan, kiri, bahkan di belakangnya?
Sahabatku, tentu tak dapat di pungkiri bahwa kita ingin sekali menjadi bagian dari orang-orang cerdas itu. Namun, jangan tinggalkan satu hal yang paling penting, yakni jadilah orang cerdas yang dapat memberi manfaat kepada yang lainnya. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain?
Bermula dari ungkapan tersebut, aku menyimpulkan bahwa “Cendekia” adalah sebutan bagi orang-orang yang cerdas dalam berpikir, berbicara, berperilaku serta mampu memberi manfaat kepada orang lain. Di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada yang menjadi tempatku menuntut ilmu saat ini, terdapat sebuah organisasi bernama “Cendekia Teknika”. Dengan penuh semangat perbaikan diri sekitar lima bulan yang lalu, aku pun mendaftar untuk menjadi anggota Cendekia Teknika. Berkat kehendak dari Allah, saat ini aku telah menjadi bagian dari keluarga Cendekia Teknika. Senang, tentu saja. Aku yakin kami Cendekia Teknika, adalah sekumpulan orang-orang yang semangat untuk melakukan perbaikan diri. Menuju pribadi yang cerdas dalam berpikir dan bertindak serta mampu memberi manfaat. Karena kami menyadari bahwa dunia ini butuh para cendekia. Dunia ini butuh orang-orang cerdas dan peduli. Dan saat ini, kami Cendekia Teknika, sedang menuju hal itu. Kami sedang belajar untuk terus menjadi lebih baik. Menjadi seorang yang bermanfaat bagi yang lain. Berharap ketika kami kembali pada-Nya kami telah pantas menyandang gelar “Cendekia” yang meninggalkan jejak-jejak manfaat... Aamiin :)

Tulisan ini merupakan catatan dan motivasi untuk penulis
agar selalu memperbaiki diri dan mampu memberi manfaat
Karena sungguh, diri ini penuh kekurangan...
-Suci Wulandari-

Kamis, 06 Maret 2014

Aku yang Bukan "Aku"



Assalamualaikum sahabat :)
 
Emm hari ini aku seperti bukan “aku”. Aku memang tak pandai menutupi apa yang sedang aku rasakan, sehingga ketika sedang ada masalah maka akan terlihat jelas “ketidakberesan” padaku. Sebenarnya aku tidak mau menampakkan hal itu, namun tetap saja aku akan menjadi berbeda.. dan teman-temanku menyadari itu. Ya, aku memang harus terus belajar “menata hati”. Aku harus selalu (terlihat) baik-baik saja, ceria, dan penuh semangat :) apapun yang terjadi..
Oya, sahabat.. aku merasa Allah mengingatkanku berkali-kali. Tetapi, diri yang penuh kekurangan ini lagi-lagi berbuat salah. Ya Allah aku sangat berterima kasih pada-Mu karena Engkau masih mengingatkanku dengan cara-Mu untuk selalu kembali ke jalan-Mu.. terima kasih Ya Allah :)


Di Rabu Malam,
Laa tahzan innallaahama’anaa
"Saya tidak tahu apakah ini adalah langkah terakhir saya."